Mengenal 3D Printing
Proses manufaktur merupakan kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Terdapat beberapa teknologi manufaktur yang telah dikenal, diantaranya proses turning/bubut, casting/pengecoran logam, welding/pengelasan, molding/pencetakan dan teknologi yang baru-baru ini muncul adalah additive manufacturing atau sering dikenal dengan teknologi 3D printing.
3D Printing merupakan teknologi yang muncul di era revolusi industri ke tiga (3). Teknologi ini bekerja dengan cara menumpuk material layer by layer untuk menghasilkan suatu produk. Keunggulan yang paling menonjol dari teknologi ini adalah proses pencetakan benda tidak memerlukan pola cetak (mold), berbeda dengan proses molding. Oleh sebab itu, proses pembuatan benda kerja lebih cepat dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Akan tetapi perlu diingat, teknologi ini sangat sesuai untuk pembuatan produk customize (produk dengan banyak variasi) dan tidak cocok untuk pembuatan produk secara massive.
Berdasarkan cara kerjanya, terdapat beberapa jenis tipe teknologi ini, diantaranya Stereolithography (SLA), Selective Laser Sintering (SLS), Fused Deposition Modelling (FDM), dan Digital Light Processing (DLP).
1. SLA
Stereolithografi (SLA) merupakan jenis 3D Printing yang awal dikenalkan sejak tahun 1980-an. Cara mencetak produk yang diinginkan yaitu menumpuk material selapis demi selapis secara berturut-turut sampai membentuk bangun yang diinginkan.
2. SLS
Jenis yang kedua ini memiliki kesamaan bentuk dan cara kerja dengan tipe SLA. Perbedaannya terletak pada jenis material yang digunakan untuk membentuk cetakan. Jika SLA memakai cairan, Selective Laser Sintering menggunakan material berwujud bubuk yang berbahan dasar nylon maupun keramik.
3. FDM
Jenis 3D Printing ini menggunakan material berbahan plastik. Dibanding tipe lain, FDM merupakan tipe yang paling hemat biaya, ramah lingkungan, dan waktu cetaknya relatif cepat. Kekurangannya yaitu permukaan hasilnya agak kasar dan kurang kuat karena terbuat dari plastik. Akan tetapi, sudah ada juga yang mengembangkan menggunakan bahan kawat logam untuk mencetak suatu produk.
4. DLP
DLP memiliki kesamaan dengan jenis SLA karena sama-sama menggunakan material resin plastik cair yang akan mengeras jika terpapar cahaya. Perbedaannya terletak pada jenis cahaya yang dipakai, jika SLA menggunakan Sinar UV maka DLP memakai layar proyektor dengan pencahayaan digital.
Nah, itu seputar teknologi baru yang digunakan untuk membantu dalam pembuatan benda kerja. Semoga bermanfaat dan ikuti terus postingan-postingan terbaru terkait 3D Printing.